Ustadz Abdurrahman Muhammad : Silaturrahim Syawal sebagai Wasilah Menguatkan Prinsip

Silaturrahim harusnya selalu menjadi ajang mempertemukan dan menjaga hal-hal yang esensial. Dari situ, silaturrahim itu akan menguatkan hal-hal yang prinsip.

Hal itu dinyatakan oleh ustadz Abdurrahman Muhammad, Pimpinan Umum Hidayatullah dalam sambutannya pada acara Silaturrahim Syawal 1436 H pada hari Ahad, (26/7) di Masjid ar-Riyadh, Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan.

Dihadapan seluruh unsur pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Hidayatullah se-Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan) tersebut, ustadz Abdurrahman menekankan untuk memperhatikan dua hal.

Pertama mempertajam idealisme yang secara kongkrit dapat menjadi kultur. Secara kelembagaan, idealisme yang menjadi kultur harus menjadi kebijakan lembaga (Hidayatullah).

Terlebih lagi, adanya beberapa kampus utama (yang menjadi prototype) diharapkan mampu menjadi acuan (kampus lain) dalam ber-fastabiqul khairat untuk selalu berbuat kebaikan dan amal.

Kedua, konsolidasi kepemimpinan. Dihadapan puluhan pengurus yang mengikuti acara, beliau beliau menyatakan bahwa pengabdian merupakan kata kunci kepemimpinan.

“Visi kepemimpinan adalah pengabdian. Dan tidak ada ambisi untuk menjadi pemimpin. Sebab para Rasul dan Nabi adalah pemimpin yang mengabdikan dirinya untuk Allah.”

Para pejuang Islam itu revolusioner, progresif, terkomando, terpimpin, semangat n takbir. Sebagaimana perintah Allah bahwa setelah selesai puasa diperintahkan untuk takbir. Semangat untuk membesarkan nama Allah, sergahnya lagi

Harus dipahami para Rasul dan Nabi diutus untuk memberikan pencerahan kepada umat. Pencerahan berupa transformasi risalah ilahiyah kepada masyarakat. Itulah spirit yang harus kita (kader Hidayatullah) warisi.

“Begitu banyak urusan umat Islam yang perlu dilakukan, maka wajib adanya ekspansi dakwah sebagai upaya untuk menguatkan pengkaderan. Oleh karena itu, silaturahmi ini merupakan wasilah (untuk kedua prinsip di atas). Semangat membawa beban, semangat, pandangan, dan ide, serta gagasan Itulah yang harus kita disatukan” */Abu Yasin / STISHID

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp