stishid.ac.id- Masa-masa akhir kuliah, bukan berarti malah jadi baper atau mager. Sebaliknya, momen tersebut adalah masa emas agar semakin giat berkarya dengan hal positif.
Demikian motivasi para mahasiswi semester tujuh Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah yang mengadakan acara “Thesis Camp”, beberapa waktu lalu.
Kegiatan outdoor itu digelar di sekitar kampus STIS Hidayatullah yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah, Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Kota Balikpapan.
Dengan danau yang membentang cukup luas dan pepohonan yang tumbuh rindang di sekitar kampus, rasanya kian memanjakan peserta “Thesis Camp” yang berjumlah 40 orang tersebut.
“Kali ini memang dibuat spesial dari biasanya. Di alam terbuka dengan pemandangan yang lebih segar. Biar teman-teman tambah semangat di camp ini,” ucap Siti Musarofah, penanggung jawab kegiatan tersebut.
Thesis Camp artinya Kamping Skripsi. Ini merupakan proses inkubasi sebagai upaya untuk mempercepat proses penulisan skripsi yang dikonsep dengan tema menulis sambil refreshing.
Meski baru pertama kali diadakan, tapi acara Thesis Camp ini ternyata mendapat sambutan dan apresiasi dari sejumlah dosen dan mahasiswi yang lain.
“Wah, salut deh. Kreatif dan tidak bikin bete menulis skripsi kalau begini,” ucap Ummil Fadhillah dari semester lima, sambil mengacung-acungkan dua jempol tangannya.
“Tetap semangat dan jaga kekompakan selalu,” kali ini dukungan datang dari Ustadzah Solekhah Fathillah, yang tampak senang dengan kreativitas mahasiswi tersebut.
Dari informasi yang dihimpun oleh Media Silatnas Hidayatullah, acara camp ini diawali dengan shalat tahajjud yang diadakan secara berjamaah. Para peserta sudah dibangunkan sejak pukul 2 dinihari WITA.
Selanjutnya, shalat shubuh berjamaah dan muraja’ah hafalan al-Qur’an. Setelah itu para peserta berganti pakaian untuk mengikuti jogging atau lari pagi keliling di sekitar kampus.
“Khusus muraja’ah, kami sepakat mengulang surah al-Qalam. Harapannya, al-Qalam ini memberi spirit menulis dalam membangun peradaban Islam. Semoga kami semua dimudahkan untuk menyelesaikan tugas skripsi ini,” ucap Qatrunnada, yang juga diamanahi Ketua Angkatan Semester VII Prodi HES STIS.
Bagi sebagian mahasiswa, terkadang penulisan tugas akhir skripsi jadi momok yang menakutkan. Ada yang bahkan harus menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan predikat Mapala atau mahasiswa paling lama di kampus hanya gara-gara skripsi yang tak kunjung usai.
Masih menurut Qatrunnada, inilah di antara motivasi mahasiswi STIS Hidayatullah mengadakan “Thesis Camp” agar bisa berjalan lancar, tetap enjoy, dan selesai tepat waktu.
“Biar tidak sumpek di asrama atau di kamar, jadi Thesis Camp ini diadakan di alam terbuka seperti sekarang,” ucapnya.
“Mungkin masih akan berlanjut nanti, karena target acara ini 3 kali sebelum bulan November. Sambil mencari lokasi baru yang lebih menarik atau sensasi yang berbeda,” lanjutnya.
Untuk diketahui, tahun 2023 adalah tahun istimewa bagi seluruh mahasiswa STIS Hidayatullah. Sebab di bulan November mendatang, bersama seluruh santri yang lain, mereka akan bertindak sebagai tuan rumah di Gunung Tembak untuk helatan akbar berupa Silaturahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah.* (Anggun Damayanti/STIS/Media Silatnas Hidayatullah/MCU)