Mahasiswa STIS Hidayatullah “Saling Serang”, Ternyata Ini Yang Terjadi

stishid.ac.id Selain sebagai pelajar di perguruan tinggi, mahasiswa STIS Hidayatullah juga harus peka dan peduli terhadap berbagai isu dan dinamika kebangsaan dan kemasyarakatan di Indonesia.


Untuk memancing kepekaan dan kepedulian tersebut, pihak STIS Hidayatullah rutin menggelar debat ilmiah mahasiswa.
Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu gedung Pendopo Asrama STIS Hidayatullah, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Melalui debat ilmiah ini, sejumlah mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan penuh semangat.


Meski hanya dalam ruang lingkup terbatas dan diikuti oleh mahasiswa STIS Hidayatullah saja, namun isu-isu yang diangkat pada debat ilmiah itu ternyata mampu semakin membuka wawasan dan gairah berpikir kritis mahasiswa.
“Isu-isu yang kita angkat berupa isu yang lagi hangat di tengah masyarakat. Harapannya isu itu bisa memancing ’emosi’ mahasiswa ya dalam acara debat yang kita adakan,” tutur Ketua Bidang Kemahasiswaan STIS Hidayatullah Ustadz Arifuddin Wakil.


Arifuddin menjelaskan, kegiatan rutin sebulan sekali itu bertujuan agar mahasiswa saat lulus kelak bisa menjadi sosok yang peka terhadap isu-isu yang mencuat di tengah masyarakat.
“Kegiatan debat ini kita adakan sebulan itu sekali ya. Kenapa sekali saja? Ini karena banyaknya program mahasiswa ya.”
“Kita adakan kegiatan ini supaya mahasiswa kita nanti ketika sudah menjadi alumni, mampu menyerap, dan mampu menyaring apa-apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” lanjutnya menjelaskan.


Arif mengatakan, debat ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa tidak hanya terpaku satu tema. Setiap debat ilmiah, diberikan judul atau tema yang baru yang membuat mahasiswa lebih bergairah.


Ketua STIS Hidayatullah, Ustadz Muhammad Zaim Azhar, turut menyaksikan secara langsung kegiatan debat ilmiah di Gedung Pendopo, Sabtu, 26 Rabiul Awwal 1444 (22/10/2022).


“Ngeri-ngeri juga ternyata mahasiswa kita, kalau bahas-bahas isu ketika debat ternyata main ‘serang-menyerang’ juga,” ungkapnya sambil tertawa dalam bincang-bincang santai di Kantor Utama STIS Hidayatullah.


“Bagus program debat ilmiah ini, jadi kayak terpancing itu jiwa mereka sebagai mahasiswa. Ini harus dipertahankan, kalau bisa harus lebih banyak lagi kita buatkan mereka (mahasiswa) kegiatan yang betul-betul memancing jiwa mereka,” tutupnya dalam bincang santai tersebut.* (MUAS/Tim Media STIS Hidayatullah/MCU)

Share