Perjuangan Abdullah Said dari Papua Mengikuti Wisuda di Tengah Wabah

GUNUNG TEMBAK– Kegiatan penugasan kader dai yang dirangkai dengan wisuda sarjana hukum Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah di Balikpapan, Sabtu (18/09/2021), menyisakan sejumlah cerita.

Di antaranya kisah para wisudawan dari luar daerah Kalimantan Timur untuk bisa sampai ke Balikpapan.Seperti yang dituturkan Abdullah Said kepada Media Center UmmulQura (MCU) Hidayatullah. Ia adalah salah seorang kader dai yang mengemban amanah dakwah di Hidayatullah Kaimana, Papua.

Abdullah Said merasa sangat puas ketika menghadiri acara prosesi wisuda bersama 186 wisudawan/wisudawati lainnya pada 11 Shafar 1443H tersebut.

“Alhamdulillah, saya merasa puas sekali. Karena wisuda kali ini juga masih sempat dihadiri oleh tokoh-tokoh luar biasa seperti Bapak Wakil Gubernur Kalimantan Timur dan Prof Dr Mujiburrahman (Ketua Kopertais Wilayah XI Kalimantan/Rektor UIN Antasari Banjarmasin, red),” ungkapnya kepada MCU di sela-sela acara.

Ia menuturkan lika-liku perjalanannya menuju ke tempat acara wisuda. Mulai dari perjuangan mencari tiket kapal karena harus memiliki surat vaksin dahulu baru bisa beli tiket. Lalu menunggu di pelabuhan karena adanya penundaan keberangkatan kapal lima jam dari yang terjadwal pada tiket.

“Saya itu, awalnya sempat mau nyerah mau ikut wisuda. Bagaimana tidak. Antum bayangkan saya ke sana ke mari nyari tiket ternyata persyaratan biar dapat tiket itu harus ada surat vaksin dulu. Nah saya berangkat lagi nyari tempat vaksin, qadarullah dapat. Lalu saya tunggu sambil berdoa semoga hasilnya (SMS) terkait sertifikat vaksin keluar sesuai dengan tanggal yang saya harapkan,” ujar Abdullah Said yang namanya mirip dengan Pendiri Hidayatullah, KH Abdullah Said.

Qadarullah perjalanan yang kami tempuh itu kurang lebih satu pekan, itu sudah terhitung selama di kapal, Bang. Maa syaa Allah setelah sampai di sini, rasanya senang sekali. Alhamdulillah bisa mengikuti prosesi wisuda. Tapi niat saya tidak hanya itu, juga ingin melepas rindu bersama para ustadz-ustadz senior yang ada di UmmulQura ini,” tambah putra dari santri senior Ustadz Damanhuri ini dengan wajah yang tampak sangat gembira.

Sementara itu, Ahmad Taufan, salah seorang alumni angkatan ke-15 yang mengikuti prosesi wisuda secara offline merasa sangat terkesan. Sebab, wisuda yang harusnya dilaksanakan pada tahun lalu itu tertunda karena adanya pandemi Covid-19.Hingga pada tahun 2021 ini dapat terwujud dan dapat melaksanakan wisuda tiga angkatan sekaligus.

“Saya menamai gunung Tembak itu sebagai kampung halaman ideologis hingga saya secara pribadi merasa sangat terkesan apalagi dengan diadakannya wisuda tiga angkatan ditambah lagi kami (angkatan 15) merupakan angkatan pertama HES (Hukum ekonomi syari’ah),” terang Ahmad Taufan pada MCU, Sabtu (18/09/2021).

“Apalagi sebagaimana kita tahu bahwa para alumni itu bertugas di berbagai cabang Hidayatullah di seluruh Indonesia, sehingga perjuangan untuk hadir dalam prosesi wisuda ini begitu sangat-sangat terasa. Seperti harus vaksin, PCR, belum lagi harus berjuang di perjalanan melewati laut yang luas. Alhasil ketika kita hadir, Alhamdulillah, itu terbayar dengan megahnya acara wisuda pada tahun ini,” tambahnya.

STIS Hidayatullah Balikpapan melaksanakan prosesi wisuda sarjana hukum ke-7 di Kampus Hidayatullah UmmulQura Balikpapan, Gunung Tembak, Kalimantan Timur.

Perhelatan tahunan yang harusnya dilaksanakan pada tahun 2020 itu tertunda karena pandemi Covid-19. Wisuda baru terlaksana pada Sabtu, 11 Shafar 1443H (18/09/2021) dengan protokol kesehatan.

Acara wisuda ini dihadiri langsung oleh Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad, Ketua Umum DPP Hidayatullah Ustadz Nashirul Haq, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, dan Prof Dr Mujiburrahman (Ketua Kopertais Wilayah XI Kalimantan/Rektor UIN Antasari Banjarmasin) yang sekaligus mengisi orasi ilmiah pada Acara wisuda itu.* (Asrijal/Media Center UmmulQura/STIS)

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp