STISHID – Sejak dikeluarkan Surat Edaran Ketua STIS Hidayatullah tentang Pembelajaran Jarak Jauh, secara bertahap sejak tanggal 23 Maret mahasiswa/i dipulangkan oleh pihak asrama ke rumah masing-masing. Kebijakan ini berlaku disebabkan tidak menentunya wabah Covid-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi global.
Proses pemulangan mahasiswa dan mahasiswi ini pun di pantau langsung oleh kepala asrama dengan arahan dari Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan. Selain diberikan tugas akademik, mahasiswa/i juga tetap dibebankan menyelesaikan hafalan al Qur’an dan tugas-tigas kelembagaan yang mengikat lainnya.
Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan untuk menjamin keselamatan para mahasiswa dalam perjalanan ke rumah masing-masing yaitu dengan mengeluarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) kepulangan yang diketahui langsung oleh Ketua STIS Hidayatullah. Salah satu item dalam SOP tersebut yaitu seluruh mahasiswa yang pulang wajib menggunakan masker dan sarung tangan latex.
Program Pendidikan Ulama Zuama (PUZ) STIS Hidayatullah pada Selasa (24/03/2020) berinisiatif membagikan masker dan sarung tangan latex. Direktur PUZ, Muhammad Dinul Haq menyampaikan bahwa seluruh mahasiswa yang safar (kembali ke rumah) telah dibekali perlengkapan yang dimaksud.
“Sejak dikeluarkan himbauan terkait pembelajaran jarak jauh, idarah PUZ STIS Hidayatullah langsung berinisiatif belanja masker dan sarung tangan latex untuk kemudian dibagikan kepada seluruh mahasiswa pada saat safar”, ungkap pria yang biasa disapa MDH tersebut dalam tulisannya yang diterima admin.
Sebagai informasi, sumber belanja perlengkapan mahasiswa, termasuk di dalamnya pembelian masker dan sarung tangan latex, diambil dari infak mahasiswa program khusus PUZ sebagai realisasi bentuk kepedulian. Infak mahasiswa ini akan dipergunakan antara lain untuk mempermudah proses pembelajaran jarak jauh yang akan dilakukan oleh seluruh mahasiswa dari rumah. /*Admin