“Ulama Berjiwa Pemimpin, Itu yang Kita Butuhkan”

Sosialisasi program PUZ STIS ke Pengurus DPW se-Indonesia Timur
Stishid.ac.id – Kehadiran ulama adalah keniscayaan dalam dakwah membina umat dan membangun peradaban Islam.
 
Hal itu disampaikan oleh Nashirul Haq, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, dalam agenda sosialisasi Program Pendidikan Ulama dan Zu’ama (PUZ) Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah, Ahad 09/07/2017 lalu.
 
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah se-Indonesia Timur,  dan dilaksanakan di Aula YPPH, Jl. Mulawarman Rt. 25 Kel. Teritip, Balikpapan.
“Saya mengapresiasi dan mendorong STIS segera mewujudkan program mencetak kader berkarakter ulama ini,” ungkap Nashirul.
 
Menurut kandidat Ph.D International Islamic University Malaysia (IIUM), tantangan dakwah ke depan disadari kian kompleks dan tak mudah. Selain kompetensi ilmu mumpuni, dakwah lanjut Nashirul, juga membutuhkan skill kepemimpinan yang teruji.
Untuk itu Nashirul berharap, seluruh pengurus DPW dan DPD Hidayatullah memberi kontribusi riil dalam program PUZ. Sekurangnya dengan mengirim calon mahasiswa yang akan dikader menjadi ulama pemimpin nantinya.
 
Senada, Tasyrif Amin, Ketua Bidang Tarbiyah DPP Hidayatullah berharap, program PUZ menjadi jawaban atas keresahan umat Islam akan krisis kepemimpinan yang menimpa bangsa Indonesia.
 
“Jadi yang mau dicetak ini bukan cuma sosok intelektual atau pemikir saja, tapi juga kader yang pandai meretas persoalan di lapangan,” ucap Tasyrif. “Ulama berjiwa pemimpin, itu yang kita butuhkan sekarang,” lanjutnya.
Diketahui, menyambut tahun ajaran baru 2017, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah meluncurkan program unggula bertajuk Pendidikan Kader Ulama (PUZ). Sebuah program dengan muatan khusus menyiapkan kader dakwah dengan ilmu syariah yang mumpuni sekaligus berjiwa pemimpin di lapangan.
Berbeda dengan kelas reguler, program PUZ mempersyaratkan kualitas input yang lebih tinggi dari kemampuan biasanya. Mulai dari hafalan minimal 5 juz, menguasai bahasa Arab dasar, dan pengetahuan keislaman lainnya.

 

“Pendaftaran masih terbuka hingga 10 Agustus 2017,” terang Masykur Suyuti, penguruz STIS-PUZ, menutup. */ admin STIS

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp