Kapolres Balikpapan: Jauhi Narkoba dan Taati Guru serta Orangtua

 
Stishid.ac.id – Selama lima tahun belakangan, ada 1300 orang atau kasus narkoba yang tertangkap di Balikpapan.
Informasi itu diungkap oleh Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Balikpapan, AKBP. Jeffri D Juniarta, dalam kunjungan silaturahim bersama santri dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah di Balikpapan, awal Nopember lalu.
Menurut Jeffri, demikian itu tak lepas dari penyebab utama narkoba, yaitu kemiskinan dan kebodohan yang menimpa sebagian besar masyarakat.
“Dari 105 tahanan di Kapolres Balikpapan saat ini, 85% itu akibat miskin dan bodoh,” papar Jeffri memberi angka pembanding.
Olehnya, dalam kesempatan sama, Jeffri berpesan agar bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan mengentaskan kebodohan di tengah masyarakat.
Disebutkan Jeffri, meski tidak kontak senjata secara langsung, tapi sesungguhnya bangsa Indonesia sedang mengalami perang dengan penjajah. Mulai dari perang pemikiran, perang budaya, gaya hidup, hingga berbagai benturan lainnya.
“Penjajah itu berubah bajunya sekarang. Dia pakai baju baru dan metode baru. Salah satunya lewat narkoba itu,” ungkap Kapolres yang mengaku trenyuh.
“Lihat saja, hanya gara-gara diimingi upah Rp. 100.000 hingga Rp. 500.000 sebagai kurir, orang itu harus meringkuk di penjara,” imbuhnya lagi.
Lebih jauh, Jeffri menitip harapan, kiranya para santri dan mahasiswa bisa menjadi pelopor dalam gerakan “Say War To Drag”.
Sebab masih menurut Jeffri, narkoba tak cukup dikatakan “Say No” untuk diri sendiri saja. Tapi juga harus aktif melawan dan menjaga saudara lainnya.

 

“Mari rapatkan barisan, saling bertoleransi, berantas kebodohan, taati orangtua dan guru, dan sebarkan ilmu yang bermanfaat,” tutup Jeffri berharap. */admin stishid

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp