Inilah Delapan Dimensi Belajar Al-Qur’an


Stishid.ac.id – Ada delapan dimensi pembelajaran Al-Qur’an yang mesti dilakukan jika ingin mencontoh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (Saw).
Hal itu disampaikan Nur Fuad, Trainer al-Qur’an, menjelaskan program Gerakan Dakwah Mengajar Belajar Al-Qur’an (Grand MBA), dalam silaturahim dengan jamaah Masjid Agung Ar-Riyadh, Balikpapan, Sabtu, 28/10/2016.
                
Menurut ustadz Fuad, demikian sapaannya, delapan hal tersebut mencakup menyimak Al-Qur’an, menirukan, memahami, mengamalkan, mengajarkan, mengulang-ulang, mentashihkan, hingga menuliskannya.
“Semua itu pernah dilakukan oleh Nabi sejak wahyu pertama kali di Gua Hira, Makkah,” ucap Fuad menjelaskan.
Hal pertama, lanjut Nur Fuad, yang dikerjakan Rasulullah ketika belajar adalah menyimak wahyu yang dibacakan oleh Malaikat Jibril. Setelah itu, Nabi diminta menirukan bacaan Jibril.
“Jadi belajar Al-Qur’an itu ada tahapannya. Tidak boleh asal semangat saja,” ungkap ustadz Dewan Pengurus Pusat (DPP) sebuah ormas Islam tersebut.
Disebutkan Fuad, untuk merasakan mukjizat Al-Qur’an maka seluruh tahapan belajar Al-Qur’an sebagaimana yang pernah dilalui oleh Nabi dan para sahabatnya. Utamanya, menurut Fuad, bersungguh-sungguh memahami dan mengamalkan AL-Qur’an.
“Lihat! Baru satu ayat saja yang diamalkan, sudah langsung gempar seluruh nusantara,” papar Fuad, sambil merujuk ke Surah Al-Maidah [5]: 51 yang heboh belakangan.
“Apalagi kalau semua umat Islam mengamalkan seluruh isi Al-Qur’an. Bisa geger seluruh dunia,” imbuhnya lagi.
Di hadapan ratusan jamaah Ar-Riyadh, Nur Fuad berpesan, khususnya kepada para pelajar, agar segera mengambil keputusan untuk masa depan. “Mau jadi apa silakan, asal berbasis Al-Qur’an. Mau jadi pemimpin, ulama, atau pengusaha,” gugah Fuad semangat.
Selanjutnya, usai memilih, orang itu harus bertekad kuat dan istiqamah berguru kepada ahlinya yang terbaik. “Dasarnya adalah Al-Qur’an dan perjuangan Islam. Ini tidak boleh goyah dan tak bisa ditawar,” ungkap Fuad. “Dan jangan lupa berdoa, sebagai pilar utama orang beriman,” tutup Nur Fuad.
Untuk diketahui, Program Grand MBA adalah salah satu metode belajar Al-Qur’an secara mudah dan sederhana. Selain menerjemahkan kata per kata (lafzhiyah), peserta belajar juga diajari memilah kata dengan menentukan jenisnya, isim (kata (benda), fi’il (kata kerja), dan harf(huruf). */Djaulah/STISHID.

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp