‘SKS Terbanyak itu Adalah Keteladanan Guru atau Dosen’

STISHID- Jumlah Sistem Kredit Semester (SKS) terbanyak dan paling dominan dalam pendidikan Islam adalah perilaku dan teladan guru atau dosen di hadapan murid atau mahasiswanya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengkaderan Hidayatullah (LPPH) Balikpapan, ustadz Abdul Ghofar Hadi, dalam acara Silaturahim Gabungan Guru dan Dosen LPPH, Sabtu, 22/10/2016.
Menurut Ghofar, tugas seorang pendidik tak hanya berlaku di ruang kelas atau kuliah saja. Tapi ia harus menjadi sosok teladan dalam setiap aspek pendidikan lainnya. Mulai dari masjid (spritual), kelas (intelektual), lapangan (mental), hingga urusan moral di asramaatau kehidupan sehari-hari.
“Tugas guru bukan cuma memindahkan ilmu, tapi juga harus transfer nilai, karakter serta akhlak kepada murid. Itulah sebabnya jumlah SKS-nya paling banyak.” ucap Ghofar di hadapan 70 orang peserta silaturahim.
Demikian itu, lanjut Ghofar, bukan semata gara-gara status guru atau sebutan dosen. Tapi disebabkan gairah keimanan yang mendorong untuk selalu menampilkan amalan terbaik.
Sebab, setiap Muslim memang diajarkan untuk hidup disiplin dan terus belajar serta berlatih meng-upgrade diri dalam berilmu dan beramal.
“Jadi harus disyukuri jika ada yang menegur atau mengingatkan. Bukan sebaliknya, guru malah tidak mau belajar dan dinasihati,” papar Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) periode sebelumnya. */Djaulah/STISHID
Terakhir, ustadz Abdul Ghofar menegaskan ulang tentang identitas lembaga Hidayatullah sebagai wadah perjuangan menegakkan agama.
Menurutnya, sebagai wadah berjuang maka selayaknya semua institusi dan personil di dalamnya menampilkan sosok sebagai pejuang juga.
“Jadi guru itu (bermental) pejuang. Dosen itu juga pejuang. Maka murid dan mahasiswa juga harus dididik sebagai seorang pejuang agama,” tutup Abdul Ghofar semangat.

 

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp