Jangan Hanya Sekedar Membaca Al Quran

*Goresan Ramadhan Mr. G (7)
=========================

 


Alhamdulillah bakda Sholat Dhuhur beberapa Ramadhan silam, bapak pimpinan (Pimpinan Umum Hidayatullah) mendadak naik podium untuk merespon kedatangan bapak Roni  dari Cirebon. Sekaligus memberikan pengarahan tajam kepada jamaah.

Sehingga resume akan dishare dalam beberapa edisi atau beberapa hari ke depan. Sangat menyentuh bagi jamaah yang ada sense keimanan, pelaku pendidikan dan tanggungjawab amanah.

Diingatkan kepada para pembaca al Quran untuk tidak sekedar asyik membaca dengan tamat berkali kali untuk mengejar pahala berlipat tapi melupakan esensinya. Yaitu memikirkan dan mentadaburi isi al Quran.

Allah berfirman pada surat As Shaad : 29

كِتَابٌأَنزَلْنَاهُإِلَيْكَمُبَارَكٌلِّيَدَّبَّرُواآيَاتِهِوَلِيَتَذَكَّرَأُوْلُواالْأَلْبَابِ

Artinya : “Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.

Kemudian  di surat An Nisa’ : 82

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Artinya : “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al quran? Kalau kiranya Al quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. “

Sehingga membaca al Quran bukan sekedar  tamat, tapi harus men-tadaburi. Hasil dari membaca al quran adalah menggerakkan hati untuk semakin dekat kepada Allah.

Karena al Quran turun memberikan penjelas dan pembeda. Sehingga harus ada perbedaan dan penjelas setelah membaca al Quran.

Allah berfirman:

الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ  ا لْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Dia menurunkan AlQuran di dalam bulan Romadhan, sebagai petunjuk bagi manusia, penerangan dan furqon. (2:185).

Dari ayat di atas, sangat jelas bahwa orang ber-Quran harus meraih petunjuk, penerang dan penjelas. Harus mendapatkan inspirasi illahiyah untuk memecahkan problematika kehidupan.

Bukan setelah banyak membaca al Quran  dan shalat lail terus banyak tidur. Tidak bisa diterima alasan banyak tidur di bulan Ramadhan karena shalat lail.

Seharusnya setelah shalat lail dan banyak baca al Quran maka muncul inspirasi, ambil tanggungjawab dan bergerak di kehidupan nyata. Sehingga setelah idul fitri banyak lahir program keumatan. */Mr. G (nama pena dari Abdul Ghofar Hadi, Dosen tetap pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam di STIS Hidayatullah Balikpapan)

Berita ini juga dapat dibaca melalui Android. Segera Update aplikasi STISHID untuk Android . Install/Update Aplikasi STISHID Android Anda Sekarang !


Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp