Inilah Hikmah Puasa Ditinjau dari Kesehatan

*Arsyis Musyahadah
Dosen STIS Hidayatullah Balikpapan, Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Ibnu Kholdun Bogor, Jawa Barat
=========================

 


Syariat puasa adalah kewajiban yang ditetapkan bagi setiap orang beriman. Seruan Allah Subhanahu wa Ta’ala (Swt) “wahai orang-orang yang beriman” menunjukkan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Diyakini orang beriman, tidaklah Allah memerintahkan suatu perkara kepada hamba-Nya kecuali terdapat kebaikan di dalamnya.

Termasuk di dalamnya ibadah puasa Ramadhan. Allah tidak mungkin membiarkan hamba-Nya dalam kondisi lapar dan haus di siang hari tanpa ada manfaatnya.

Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَٰكِنَّ النَّاسَ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus [10]: 44)

Disebutkan Muhammad Kamil Abdush Shamad dalam “Al-I’jaz al-‘Imi fi al-Islam” para ilmuwan kedokteran menyatakan, sesuatu yang paling berbahaya yang menimpa diri manusia dalam hidupnya adalah makan berlebihan.

Orang tersebut dapat ditimpa suatu penyakit pada jaringan pencernaan, beban jantung dan pembuluh darah bertambah dan tekanan darah meningkat.

Selanjutnya terjadi penyumbatan pada pembuluh, lalu berat badan bertambah yang bisa menyebabkan diabetes.

Olehnya tak diragukan semua kajian ilmiah baik di Barat maupun di Timur menegaskan bahwa puasa merupakan tindakan preventif dan pengobatan terhadap penyakit yang berbahaya di zaman ini.

Di samping itu puasa juga dapat memperbarui serat-serat dan membunuh kuman yang berbahaya yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Senada di atas, Ali Ahmad Al-Jurjawi dalam “Hikmah at-Tasyri’ wa Falsafatuhu” memaparkan, puasa termasuk terapi untuk membersihkan racun dalam tubuh, menghilangkan kelebihan lemak yang membahayakan, dan menetralisasi makanan yang tak menyehatkan.

Selain itu, kelebihan berpuasa adalah membersihkan dan mencuci sel-sel tubuh. Puasa juga berfungsi mengganti sel-sel tubuh yang rusak dan menyaring berbagai  kotoran yang masuk ke dalam tubuh.

Dikatakan Ibnu Sina, ia senantiasa menganjurkan pasien yang berobat kepadanya untuk membiasakan berpuasa.

Ali Ahmad Al-Jurjawi menyebutkan bahwa Allan Cott, M.D, seorang dokter dari rumah sakit Gracie Square Hospital, New York, Amerika Serikat menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para ilmuwan berbagai negara dalam sebuah buku berjudul ‘Why Fast?‘ dan “Fasting, The Ultimate Diet” .

Lebih jauh Muhammad Kamil Abdush Shamad mengungkapkan beberapa penelitian tentang puasa. Di antaranya:

Pekan kesehatan dan pengobatan yang diadakan di Jerman dalam menangani pasien, yaitu bagi yang menginap di klinik diwajibkan berpuasa lebih dari sepuluh jam dan kurang dari dua puluh jam setiap hari.

Rusia yang tidak mengenal agama langit pada akhirnya mengakui bahwa dalam puasa terdapat banyak kegunaan untu kesehatan manusia.

Majalah khusus tentang gizi yang terbit di Rusia memberitakan bahwa buku yang ditulis Dr. Nicolayev dan Nilov yang berjudul “Hungry for healthy” perlu dihargai.

Di dalam buku tersebut terdapat anjuran untuk menjaga kesehatan dan membersihkan racun dalam tubuh dengan melaparkan diri secara teratur, selama 3 pekan dan tidak boleh lebih dari 4 pekan.

Klinik terbesar yaitu klinik Dr. Henrieg Lahman di Saxony, menerapkan metode pengobatan  dengan berpuasa. Kemudian muncul beberapa klinik dan rumah sakit lainnya yang didirikan dengan cara dan pengelolaan yang sama.

Dalam ilmu kedokteran modern juga ditegaskan bahwa puasa dapat mencegah berbagai macam penyakit, di antaranya berkurangnya zat lemak dan kolesterol dalam tubuh, yaitu lemak yang mengendap pada dinding pembuluh darah di jantung dan sebagainya.

Di satu sisi, puasa berguna untuk kesehatan jantung, dan di sisi lain berguna untuk mengurangi kegemukan, yaitu dengan menurunnya kadar lemak dan minyak yang berada di sekeliling jantung sehingga jantung dapat bekerja lebih aktif.

Dr. Robert Partollo mengatakan bahwa tidak diragukan lagi, puasa merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatasi berbagai kuman, antara lain kuman syphilis, yang merusak sel-sel dalam tubuh dan sel-sel yang baru dapat dibangun kembali.

Dr. Pierel Chrenber juga berpendapat bahwa berpuasa selama sebulah penuh merupakan dasar pola hidup sehat dan perawatan keremajaan tubuh, di samping juga dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit.

Demikian beberapa hikmah yang terdapat dalam ibadah ppuasa. Bagi orang beriman, hal itu tentu sekadar hikmah yang menguatkan keyakinan mereka terhadap syariat Allah.

Lebih dari itu, ketaatan mereka kepada Allah menjadi perkara utama yang harus didahulukan sebagai harga dari keimanan yang dipunyai.

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp