Jadikan Syariat Allah Sebagai Kebutuhan, Bukan Beban

*Goresan Ramadhan Mr. G (1)
Tulisan ini di sadur dari Tausyiah Targhib Ramadhan Pimpinan Umum Hidayatullah pada tanggal 27 Syaban 1437 H
=========================


Memulai dengan memuji dan menyanjung kebesaran Allah. Serta memohon ampunan atas segals dosa dan khilaf. Dengan.berharap kepada Allah memberikan kesempurnaan jihad kepada kita.

Sehingga mari kita berikan yang terbaik untuk keislaman, keimanan dan keihsanan. Amal-amal kebajikan untuk memyambut bulan penuh kebaikan (Ramadhan).

Harus ada tekad kuat untuk memasuki bulan Ramadhan. Kta harus hadapkan permohonan kita ini, sedikit maupun banyak.

Kalau ada tekad, mujahadah dan doa yang baik maka kebaikan yang kita dapatkan. Hukumnya seperti itu, berbuat baik maka kebaikan hasilnya, demikian sebaliknya

(Hukum) makan itu wajib atau mubah ?

Makan adalah kewajiban karena kalau tidak makan berhari hari pasti mati. Ayatnya jelas makan dan minumlah tapi jangan berlebihan…

Biasanya kewajiban itu berat dan beban Tapi mengapa makan tidak terasa beban? Bahkan ada yg sangat senang dengan makan.

Mengapa kewajiban kewajiban dari Allah yang lain terasa menjadi beban atau berat ?

Oleh karena itu, bagaimana menjadikan kewajiban-kewajiban syariah.dari Allah itu sebagai kebutuhan agar tidak menjadi beban.

Sebenarnya semua kebaikan itu makruf atau sudah dikenal oleh manusia, karena kebaikan adalah karakter dasar atau fitrah manusia.

Adapun kemungkaran atau kejahatan adalah sifat pendatang yang membuat hati tidak tenang atau tidak bahagia. Mungkar artinya diingkari oleh hati nurani.

Meskipun tampaknya atau kelihatannya org yg berbuat atau penggiat kemungkaran terlihat bahagia, tertawa, tersenyum tapi yakinlah itu hanya fatamorgana atau semu belaka.

Hadapkan hakekat ini dihadapan Allah dengan doa memohon hidayah dan taufik-Nya agar keinginan kita selalu sama dengan keinginan Allah.

Sebab kita sering berselisih keinginan dengan Allah. Bagaimana pikiran, hati, prilaku kita sama dengan yang diinginkan oleh Allah  dan Rasul.

Hidup ini pilihan, dan bagaimana pilihan kita sama dengan pilihan Allah. Maka jalan utk mengetahui pilihan Allah adalah melalui al Quran.

Keinginan makan minum harus dipepet, tidur juga dikurangi,  jalan-jalan syetan dipersempit. Sehingga puasa kita bisa menjadi pembela.

Memang makan, minum dan tidur itu enak, apalagi ada alasan logis.setelah seharian lapar haus, semalaman ibadah dan ada stempel tidurnya orang puasa itu ibadah sehingga ada sebagian manusia mengisi pagi hingga siang hanya tidur melulu.

Dalam perjuangan ini tidak bisa bergerak sendiri tapi harus berjamaah dengan shof yang rapih atau terkomando.

Saya merasa sebagai penyambung perjalanan perjuangan, dan berdoa semoga dari ribuan santri Hidayatullah yang tersebar di mana mana, ada yg diangkat menjadi pemimpin besar Islam. Entah satu, dua, tiga atau sebanyak banyaknya bisa menjadi pemimpin besar utk memperjuangkan Islam */Mr. G – (nama pena dari Abdul Ghofar Hadi, Dosen tetap pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam di STIS Hidayatullah Balikpapan)

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp