Ketua YPPH : Pentingnya orangtua Berilmu dalam Mendidik Anak dalam Keluarga

[Gambar : Hidayatullah.com]

STISHID — Wali santri, Lembaga Pendidikan dan Pengkaderan (LPP) Hidayatullah Balikpapan hari Ahad, (27/09/2015) mengadakan kegiatan “Sekolah Orangtua” yang bertempat di Aula Serba Guna Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah, Balikpapan.

Di hadapan seratus orangtua/wali santri sebagai peserta Sekolah Orangtua, Zainuddin Musaddad, Ketua Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Hidayatullah Balikpapan menjelaskan peran penting orangtua dalam mendidik anak di tengah keluarga. Sebab pada dasarnya tugas utama orangtua itu mendidik anak di rumah.

“Amanah mendidik itu tak selesai hanya dengan memasukkan anak ke sekolah saja,” ungkap Zainuddin mengawali penyampaiannya.

Menurut Zainuddin, hal yang biasa dipersoalkan sebagian orangtua adalah masalah kecerdasan anak-anak mereka. Seakan-akan ia hanya karena faktor keturunan atau gizi semata. Akibatnya orangtua terkadang hanya sibuk memenuhi dan fokus memperhatikan kebutuhan gizi anak saja.

Padahal kecerdasan tersebut, masih menurut Zainuddin, adalah sesuatu yang bisa diupayakan dan dikondisikan oleh orangtua di rumah.

“Gizi itu bukan faktor utama dalam membentuk kecerdasan anak. Nyatanya beberapa sahabat itu sangat miskin tapi justru mereka cerdas dan shaleh sekaligus,” papar Zainuddin menjelaskan.

Lebih jauh Zainuddin mengingatkan pentingnya orangtua berilmu dalam mendidik anak di dalam keluarga. Sebab soal anak cerdas dan shaleh tidak terkait dengan nasib atau takdir anak tersebut.

Namun ia bisa diusahakan dengan cara memberi stimulasi (rangsangan) sejak anak masih kecil bahkan sejak masa kandungan sekaligus.

“Jangan berharap anak bisa cerdas dan shaleh jika orangtua sendiri enggan mencerdaskan diri atau berusaha menjadi orangtua yang shaleh,” ujar Zainuddin tersenyum.

Untuk itu di tempat yang sama, Abdul Ghofar Hadi, Ketua LPP Hidayatullah Balikpapan menegaskan ulang pentingnya partisipasi aktif orangtua/ wali santri dalam mengikuti “Sekolah Orangtua”.

Menurut Abdul Ghofar, selain wadah silaturahim, “Sekolah Orangtua” juga diharapkan bisa meningkatkan pemahaman orangtua tentang amanah besar orangtua dalam mendidik dan melahirkan geerasi pejuang di masa yang akan datang.

“Anak adalah titipan amanah. Orangtualah yang bertanggung jawab mendidik mereka menjadi generasi yang shaleh,” ucap Abdul Ghofar.

Sebagai penutup, Zainuddin lalu mengajarkan doa yang biasa diucap oleh Nabi Ibrahim, Rabbi habli hukman, wa al-hiqni bi ash-shalihin. “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shaleh.”

Dengan penuh kekhusyukan, para peserta lalu mengaminkan doa yang terdapat dalam Surah asy-Syu’ara [26]: 83 tersebut.*/Masykur Abu Jaulah / STISHID

Dikutip dari Hidayatullah.com

Berita ini juga dapat dibaca melalui Android. Segera Update aplikasi STISHID untuk Android . Install/Update Aplikasi STISHID Android Anda Sekarang !

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp