LIPIA Membuka Peluang Kerjasama dengan Hidayatullah

STISHID — Sebanyak 11 orang santri putra-putri Hidayatullah Balikpapan dinyatakan lulus untuk melanjutkan pendidikan di Progam Diploma Pendidikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) Jakarta.

Demikian rilis yang disampaikan oleh Abdul Ghofar Hadi, Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengkaderan (LPP) Hidayatullah Balikpapan, awal Sepetember lalu.

Menurut Ghofar, sebelumnya Syaikh Sulaiman ibn Ali ar-Rayyis (Dekan Diploma LIPIA) berkunjung secara khusus ke Pesantren Hidayatullah, Balikpapan untuk mengadakan muqabalah (tes wawancara) kepada sejumlah santri Hidayatullah Balikpapan (22/08/2015). Turut serta dalam kunjungan Syaikh Sulaiman, Umar Makka, Lc, M.Pd.I yang juga dosen pengajar di LIPIA.

Di hadapan warga Pesantren Hidayatullah, Sulaiman menyatakan bahwa sejak awal berdiri LIPIA telah berkomitmen untuk mengajarkan bahasa Arab sebagai kontribusi LIPIA terhadap perkembangan dakwah dan pendidikan di Indonesia.

“Bahasa Arab bukan sekedar bahasa persatuan umat Islam, tapi juga sebagai bahasa al-Qur’an dan jati diri agama Islam.” ungkap Sulaiman menerangkan.

Dalam kunjungan sehari tersebut, Sulaiman juga menyampaikan apresiasi atas upaya Pesantren Hidayatullah yang dinilainya concern dengan pembinaan masyarakat melalui program dakwah dan tarbiyah. Olehnya Sulaiman berharap ada jalinan kerjasama yang lebih intens antara LIPIA Jakarta dan Hidayatullah dalam mengembangkan pengajaran bahasa Arab. “LIPIA membuka diri untuk menampung mahasiswa yang ingin memperdalam bahasa Arab dan ilmu keislaman lainnya.” Ucap Sulaiman.

Lebih jauh, Sulaiman juga menerangkan secara ringkas profil program Diploma Pendidikan yang kini dikepalainya di LIPIA Jakarta.

Menurut Sulaiman, program Diploma lebih khusus akan mempelajari metode pengajaran bahasa Arab dan bukan sekedar belajar dasar bahasa Arab seperti tingkatan I’dad Lughawi (persiapan bahasa Arab) atau Takmili (penyempurnaan bahasa Arab).

Untuk itu, kelas Diploma mempersyaratkan program tersebut khusus bagi dosen bahasa Arab atau guru-guru yang telah mengajar bahasa Arab sebelumnya. Sedianya kuliah akan berlangsung selama setahun dengan perkuliahan intensif lima hari dalam sepekan. “Calon mahasiswa dipersyaratkan sudah punya pengalaman mengajar bahasa Arab sebelumnya” Imbuh Sulaiman kembali. */ Masykur / STISHID

Berita ini juga dapat dibaca melalui Android. Segera Update aplikasi STISHID untuk Android . Install/Update Aplikasi STISHID Android Anda Sekarang !

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp