Dua Dosen STIS Raih Magister Pemikiran Islam di UMS


STISHID — Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mewisuda 161 wisudawan dalam Sidang Terbuka Wisuda Pascasarjana Periode II 2015, di Auditorium UMS, Sabtu (22/8/2015).

161 wisudawan tersebut berasal dari berbagai program studi (prodi) yang terdiri dari Prodi Magister Pemikiran Islam (MPI), Prodi Magister Pendidikan (M.Pd), Prodi Magister Hukum Islam (MHI), Prodi Magister Manajemen (MM), Prodi Magister Administrasi Pendidikan (M.Pd), Prodi Magister Hukum (MH), Prodi Magister Teknik Sipil (MT), Prodi Magister Pengkajian Bahasa (M.Pd), dan Prodi Magister Psikologi (M.Psi)

Di antara para wisudawan tersebut, terdapat dua dosen STIS Hidayatullah, yaitu Miftahul Jannah dan Sri Hartati. Keduanya berhak meraih gelar Master Pemikiran Islam (MPI) setelah prosesi wisuda berlangsung.

Direktur Sekolah Pascasarjana UMS, Khudzaifah Dimyati, menyampaikan, dari 161 wisudawan tersebut, ada 33 orang di antaranya meraih predikat cumlaude.

Miftahul Jannah dan Sri Hartati masuk dalam jajaran wisudawan yang mendapat nilai Cumlaude tersebut, setelah mampu mempertahankan tesis masing-masing.

Dalam sidang ujian tesis, Miftahul Jannah berhasil mempertahankan penelitiannya yang berjudul “Pandangan Hak Asasi Manusia (HAM) Islam terhadap Convention on the Elimination of All Formsof Dizcrimination Against Women (CEDAW) (Studi Kritis Pasal 5 tentang Kesetaraan Perempuan)”.

Sedang Sri Hartati memilih meneliti gerakan dakwah Ormas Hidayatullah dengan judul tesis “Konsep Gerakan Dakwah Hidayatullah dalam Buku Panduan Berislam”. [Baca : STIS Kembali Perkuat Tenaga Pengajar]

Capaian tersebut tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi STIS yang sedang concern mengembangkan aspek studi selain bidang hukum keluarga (Ahwal asy-Syakhshiyyah) yang mensyaratkan tenaga akademik berkualitas di bidangnya.

Ketua STIS Hidayatullah, DR. Abdurrrahim sangat mengapresiasi prestasi yang diraih kedua dosen yang juga merupakan alumni STIS Hidayatullah.

“Selesainya dua orang dosen STIS Hidayatullah yang baru meraih Magisternya di UMS Solo, diharapkan bisa menjadi sumber tenaga baru yang dapat menggerakkan keilmuan syariah ke dalam konteks pemikiran Islam di lingkungan STIS ke depan,” ujar Abdurrahim.

Abdurrahim berharap keduanya (Miftahul Jannah dan Sri Hartati), dapat berupaya untuk mengembangkan kajian ilmu syariah ke dalam konteks kekinian, atau yang sering disebut dengan gerakan tajdid dan tarjih, agar kajian keilmuan syariah tidak berjalan di tempat sebagaimana yang dirasakan akhir akhir ini.

“Dengan demikian, kajian ilmu syariah sejalan dengan ciri khas Islam itu sendiri, yaitu shalih li Kulli zaman wa makan,” tutupnya. */ Ibnu Sahl / STISHID

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp