Jelang Ramadhan, STIS Hidayatullah Tebar Mahasiswi Ke Sejumlah Daerah Di Nusantara


STISHID — Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah Balikpapan kembali menggelar acara pelepasan dan penugasan mahasiswi angkatan IX di aula serba guna kampus putri, Sabtu (07/06).

Acara yang rutin dilaksanakan setiap akhir tahun ajaran ini sekaligus dirangkai dengan pelepasan mahasiswi (semester enam) yang akan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Dakwah (PKD) di wilayah Kalimantan.

Di hadapan peserta yang terdiri dari para wali, tamu undangan dan mahasiswi, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pengkaderan Hidayatullah (LPPH) Balikpapan, Abdul Gaffar Hadi, M.S.I dalam sambutannya di acara tersebut mengapresiasi konsistensi STIS Hidayatullah dalam upaya melahirkan sarjana-sarjana yang memiliki komitmen untuk siap diberi tugas dakwah, kapan dan dimanapun.

“Hari ini kita buktikan bahwa kita masih punya mujahidah-mujahidah yang siap ditempatkan di tempat tugas manapun. Kita tidak hanya asyik dengan catatan-catatan sejarah, tapi kita buktikan juga dengan aksi-aksi kita. Maka jangan sampai kita cederai sejarah perjuangan ini dengan tinta merah.” tuturnya.

Mantan Ketua STIS periode 2010-2015 tersebut juga mengingatkan urgensi pengalaman dalam mengemban amanah bagi para penuntut ilmu syari’at.

Setiba di medan dakwah , lanjut Ghofar, semangat yang menyala tersebut perlu diasah dengan berbagai pengalaman dan benturan masalah di lapangan. Hal ini penting untuk menguatkan mental dan memahami soalan dakwah yang sebenarnya.

“Seorang kader dakwah perlu membekali diri dengan pengalaman dan tidak takut dengan benturan di lapangan. Jangan ada yang bermental cengeng dan mudah menyerah dalam berdakwah,” tegas Ghofar.

Pada kesempatan yang sama, ketua STIS Hidayatullah, Dr Abdurrohim dalam sambutannya menegaskan bahwa lulusan Sekolah Tinggi-nya dipastikan tidak ada yang menjadi pengangguran.

“Hari ini banyak sarjana-sarjana yang bingung mencari pekerjaan setelah lulus. Wisuda seakan untuk melahirkan pengangguran-pengangguran baru. Berbeda dengan alumni STIS, mereka justru ditunggu pekerjaan mulia yaitu mengkader.” tuturnya bersemangat.

Senada di atas, Ketua STIS Hidayatullah, Dr. Abdurrahim mengajak segenap sivitas akademik STIS senantiasa bersyukur dengan capaian yang ada. Hingga penugasan Dai Sarjana STIS ke-IX, tak satupun di antara lulusan tersebut yang menjadi sarjana peganggur.

“Hari ini sebagian sarjana bingung mencari pekerjaan setelah lulus kuliah. Wisuda seakan hanya menambah barisan penganggur yang baru,” ucap Abdurrahim.

“Berbeda dengan alumni STIS, mereka justru ditunggu pekerjaan mulia yaitu berdakwah dan mengajar kebaikan di tengah masyarakat,” imbuh Abdurrahim kembali.

Hingga saat ini STIS Hidayatullah telah meluluskan ratusan dai sarjana yang menyebar di berbagai titik dakwah di Indonesia. Mulai dari ujung Kaimana dan Manokwari, Papua Barat hingga Kepulauan Nias, Sumatera Utara.

Terakhir, STIS Hidayatullah menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh umat Islam atas segala dukungan moril dan materilnya selama ini.

“Terima kasih atas partisipasi seluruh pihak yang telah membantu proses pendidikan dan pengkaderan di STIS Hidayatullah,” pungkas Abdurahim.

Di akhir acara, alumni agkatan IX memberikan secara simbolis cindera mata berupa buku terjemah alfiqhu al-Islamy wa adillatuhu kepada perpustakaan STIS, sebagai kenang-kenangan sebelum mereka berangkat ke tempat tugas masing-masing. */Abu Umar al-Attas/STISHID

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp