Kurang Dari Setengah Jam, Lima Puluh Buku “Kuliah Syahadat” Habis Terjual

STISHID — Boleh jadi karena kerinduan kepada Allahuyarham Abdullah Said, sejumlah warga Hidayatullah terlihat mengerumuni penjualan buku “Kuliah Syahadat” bakda dhuhur, Sabtu (11/04) yang lalu di beranda masjid ar-Riyadh, Gunung Tembak.

Dalam hitungan waktu yang tidak sampai setengah jam, buku yang ditulis langsung oleh pendiri Hidayatullah itu habis terjual.

“Kami tadi menyediakan lima puluh buku, tidak sampai setengah jam sudah habis terjual” tutur Farid, distributor buku “Kuliah Syahadat” di Balikpapan.

Buku “Kuliah Syahadat” merupakan satu diantara sekian banyak warisan ustadz Abdullah Said yang paling dicari warga Hidayatullah.

Konon buku setebal dua ratus enam puluh lima halaman ini ditulis sendiri oleh ustadz Abdullah Said dengan fasilitas komputer yang masih sangat sederhana pada saat itu.

“Ini buku berat, sangat berat, dan beliau sendiri yang ketik” kenang ustadz Abdul latif Usman, salah satu pembimbing di Yayasan Hidayatullah Gunung Tembak.

Bagi kader Hidayatullah, kajian syahadat yang diurai oleh ayah dari tujuh anak ini, pada setiap paragrafnya melahirkan spirit ber-Islam yang tidak mengenal keragu-raguan.

“Silahkan lihat pada halaman sebelas uraian beliau tentang syahadat, pada paragraf kedua ustadz menulis;

bila mulai dari syahadatnya sudah meragukan, pasti akan mengundang keragu-raguan selanjutnya,
cenderung menawar semua perintah dan larangan, mudah membantah, minimal bila menta’atinya pasti penuh keterpaksaan..” kutip ustadz Zainuddin Musaddad.

Melihat urgensi buku tersebut untuk dimiliki para kader Hidayatullah, ustadz yang dikenal supel itu menginstruksi para warga melalui mimbar masjid Arriyadh untuk memiliki buku bermuatan manhaj dan pemikiran penggagas SNW itu.

“Memang tidak wajib secara fiqh, tapi saya mewajibkan para kader untuk memilikinya” tegas ustadz Zein Musaddad.

“Sebagai kader, rugi kalo saya tidak punya buku ini. Saya ingin paham lebih jauh idealisme pendiri Hidayatullah, salah satunya lewat buku Kuliah Syahadat.” ujar Lukman Hakim, seorang dosen stis Hidayatullah. */Masykur Abu Jaulah/Stishid

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp