Insiden Kebakaran yang Kembali Terulang di Kampus Hidayatullah Balikpapan

Stishid.ac.id- Semula suasana kampus Hidayatullah Balikpapan pada hari Ahad (19/10) terlihat normal sebagaimana biasa. Kebanyakan warga dan santri pada siang hari dalam keadaan istirahat setelah pada pagi harinya mereka gotong royong merintis rerumpukan yang mulai menghutan  di areal danau yang berada di sebelah barat kampus pendidikan.

Tiba-tiba terdengar pengumuman dari speaker masjid Agung ar-Riyadh memecah ketenangan siang. “ Disampaikan kepada warga dan santri agar bergegas menuju ke Villa Madani untuk memadamkan api sekarang”.

Villa Madani adalah kawasan pemukiman warga Pondok Pesantren Hidayatullah yang terletak di sebelah barat kampus pendidikan. Sedangkan objek lokasi yang dimaksud dari pengumuman tersebut adalah hutan yang berada di depan rumah ustadz Hamzah Akbar, Ketua PW Hidayatullah Kalimantan Timur.

Respon Menyambut Komando

Masjid merupakan pusat komando pada zaman Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam, dari masjidlah Rosulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam membina dan mengomando kaum muslimin. Hal tersebut juga yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan. Segala pengumuman dan informasi yang harus diketahui oleh warga, selalu disampaikan dari masjid. Termasuk halnya informasi kebakaran tersebut.
Dalam pantauan media ini, Sesaat setelah takmir mengumumkan kebakaran kebakaran, warga yang terdiri dari para santri, remaja dan Bapak-bapak berbondong-bondong menuju ke lokasi kejadian. Kebanyakan warga, terutama para santri menuju ke lokasi kebakaran dengan berlari-lari, hanya Sebagian menggunakan kendaraan roda dua. Sempat sedikit terjadi kemacetan di jalan raya yang memisahkan Pondok dan kawasan perumahan Villa Madani akibat banyaknya warga yang menyebrang jalan.

Sampainya di lokasi kejadian, ternyata telah ada puluhan warga dan santri yang berjibaku memadamkan api yang telah menjalar begitu luas. Tidak terlihat ember, air atau alat-alat yang biasa digunakan untuk memadamkan api. Yang digunakan warga untuk memadamkan api hanyalah ranting-ranting pohon yang dipotong, ada juga yang menggunakan tanah.

Setelah berjibaku selama kurang lebih dua jam, si jago merah pun takluk di tangan puluhan warga dan santri yang mengeroyok. Alhamdullillah tidak ada korban dalam kebakaran ini, baik itu korban berupa jiwa maupun harta. Sebab memang lokasi kejadian masih berupa hutan dan agak sedikit jauh dari pemukiman, hanya ada satu rumah yang sangat dekat dari lokasi, berjarak kurang lebih 10 meter yaitu rumah Ustadz Hamzah Akbar. Namun hutan yang terbakar begitu luas sehingga takut akan berefek dikemudian hari”, ucap salah seorang warga pondok ketika diwawancarai oleh media ini.

Himbauan Kepada Warga

Kebakaran yang terjadi di Villa Madani sebenarnya hanya disebabkan oleh persoalan sepele, hanya berawal dari membakar sampah. Ketika itu, penghuni rumah berniat membakar sampah tepat didapan rumahnya. Setelah itu penghuninya meninggalkan bekas bakarannya. Setelah beberapa menit, ternyata api bekas bakaran sampah tersebut membesar, terlebih lagi hembusan angin yang begitu kencang ditambah dengan panasnya terik matahari ternyata menyulut api yang awalnya kecil menjadi besar dan meluber hingga sampai di depan hutan rumah.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, Drs. H. Zainuddin Musaddad sebelumnya telah menghimbau kepada warga pondok melalui podium untuk berhati-hati ketika akan membakar sampah. “Jangan sampai meninggalkan sampah yang dibakar sebelum menjamin tidak ada sepercik api yang tersisa”. Ujarnya dihadapan jama’ah.

Sebaiknya himbauan dari ketua Yayasan di atas diperhatikan secara seksama oleh warga pondok. Terlebih lagi kawasan pondok yang terletak pinggiran kota yang masih begitu banyak gutan dan rerumputan

Kondisi cuaca panas dan cenderung kering membuat sumber api sekecil apapun seperti puntung rokok dan bekas kertas  yang dibuang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan, yang  akan menjalar ke pemukiman,  jika warga tidak berhati-hati dan waspada,” ujar Fauzan Musthofa, seorang pakar perintisan hutan.

Dia menjelaskan, potensi kebakaran saat musim kemarau tidak hanya terjadi di pemukiman sekitar hutan yang hampir setiap tahun terjadi. Namun, pemukiman jauh dari hutan pun juga tidak lepas dari potensi kebakaran karena cuaca kering. */Ibnu Sahl/stishid.ac.id

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp