Pelatihan Kepemimpinan Pengurus BEM & Dewan Majelis Syuro STIS Hidayatullah

Peralihan jabatan kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswi dan Dewan Majelis Syuro STIS Hidayatullah dari periode 2021/2022 ke periode 2022/2023 telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Baru-baru ini, diadakan kegiatan khusus untuk membekali para pemangku amanah dalam menjalankan tugasnya, yaitu Diklat Leadership Training Center.
Kegiatan pelatihan dasar kepemimpinan ini diadakan pada Sabtu-Ahad (24-25/09/2022) di Gedung STIS Hidayatullah Putri, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Acara diikuti 22 orang peserta, dengan rincian sebanyak 16 orang dari anggota Badan Eksekutif Mahasiswi dan 6 orang dari anggota Dewan Majelis Syuro.
Tema yang diambil adalah “Menjadi Pengurus yang Progresif dan Terukur yntuk Terwujudnya Mahasiswi yang Berdidekasi”.
Mengingat tugas kepemimpinan ini sangat besar, maka tema yang diambil oleh panitia pelaksana itu dinilai sangat tepat.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ustadzah Siti Solekha selaku Penanggung Jawab Pengkaderan STIS Hiayatullah Putri. Adapun dimentori oleh Ustadz Rizky Kurnia Sah S.H.I M.E.
Para peserta sangat antusias mengikuti materi yang diberi oleh Ustadz Rizky. Banyak game yang diberikan oleh pemateri, mencairkan suasana menjadi sangat menyenangkan. Mekanisme diklat juga diatur oleh Dansis selaku ketua dari seluruh peserta.
Materi yang diberikan oleh Ustadz Rizky tentang kepemimpinan dan kepengurusan. Salah satunya adalah “filosofi sapu lidi”. Banyak pelajaran yang diambil dari sapu lidi. Misalnya, hidup berjamaah akan berguna untuk masyarakat. Sedangkan hidup sendiri bisa jadi sampah masyarakat.
“Sapu lidi juga ketika sendiri tidak biasa memberikan manfaat selain untuk tusuk gigi (misalnya),” ujar Ustadz Rizky.
Selain secara indoor, pelatihan ini ditambah dengan kegiatan outdoor dengan tujuan pengikisan thogo’.
Kegiatan ini ini bertujuan agar para pengurus dapat memahami bagaimana struktural suatu kepengurusan. Juga bagaimana cara menghadapi konflik yang sering terjadi dalam sebuah organisasi
Karena pemimpin adalah pejuang, dan pejuang harus bisa memanfaatkan waktunya, bagi seorang pejuang waktu adalah bentuk pengabdian kepada Allah. Demikian pesan yang bisa dipetik dari pelatihan ini.*
(Anggun Damayanti, Annisa Berka Zakia, Magfirah Noho/ Tim Jurnalistik STIS Hidayatullah Putri/MCU)

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp