Mencetak Ulama: Daurah Tahfidz 30 Hari dan Matan Tuhfatul Athfal

Foto: Penutupan Daurah Qur’an TahfidZ 30 hari dan wisuda Mayan Tuhfatul Athfal by Tim Media STIS Hidayatullah

stishid.ac.id Upaya mencetak alim ulama termasuk dari kalangan Muslimah terus digalakkan Hidayatullah Balikpapan. Seperti yang baru-baru ini dilakukan lewat Daurah Tahfidz 30 Hari dan Matan Tuhfatul Athfal.

Kegiatan yang berlangsung di aula Kampus Hijau STIS Hidayatullah Putri itu berlangsung lancar. Diikuti oleh santri mulai dari Ushrah Mujadidah (UM), Sekolah Menengah Hidayatullah (SMH) Putri, dan mahasiswi STIS Hidayatullah.

Rasa syukur diucapkan oleh Ustadzah Ulin Nuha Siti Hajar selaku Ketua Panitia Daurah tersebut.

“Terima kasih kepada adek-adek semua yang turut mensukseskan kegiata daurah ini, kegiatan ini juga kita adakan sebagai wadah bagi mahasiswi dan santri yang ingin mengejar target hafalan lebih dari target wajib,” ucapnya pada penutupan daurah.

Daurah itu resmi ditutup oleh Ketua LPPH Ustadz Masykur Suyuthi pada Kamis, 18 Ramadhan 1443 H (21/04/2022). Penutupan ini dirangkai pula dengan wisuda bagi seluruh peserta daurah.

Selain itu, kegiatan daurah juga bertujuan agar santri-santri terutama mahasiswi yang menetap di kampus punya kegiatan terarah. “Sekaligus sebagai program unggulan di bulan Ramadhan,” ujar Ustadzah Ulin Nuha.

Pada daurah ini, seluruh peserta tidak sebatas menghafal al-Quran, melainkan juga harus mengikuti agenda-agenda yang telah disusun oleh panitia daurah. Mulai dari Ziyadah (penambahan hafalan baru), Murajaah (pengulangan dan penguatan hafalan yang sudah pernah dihafalkan sebelumnya), serta Qiyamullail (shalat tahajjud, tasyji’, dan taushih).

Saat diwawancarai oleh Tim Media STIS Hidayatullah, Ustadzah Ulin Nuha Siti Hajar menyebutkan, kegiatan daurah ini sudah penah diadakan selama empat kali. Mulai dari 2018 sampai 2022, dan sempat terhenti pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini sudah pernah kita laksanakan. Kalau sampai sekarang itu hitungannya harusnya lima kali, karena kita mulai itu semenjak tahun 2018. Tapi qadarullah pada tahun 2020 lalu tertunda karena pandemi corona,” ucapnya.

Di akhir wawancara, ia berharap semoga pada rangkaian acara daurah al-Qur’an itu bisa melahirkan ulama. Yaitu mereka yang tidak hanya menguasai bidang hukum keluarga dan hukum ekonomi syariah, tetapi juga memiliki hafalan al-Qur’an yang muttqin dan memiliki akhlak Qurani.

Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut serta mensukseskan kegiatan daurah al-Qur’an dan matan tuhfatul athfal ini.* Muthoharoh (Tim Media STIS Hidayatullah)

Rasa syukur diucapkan oleh Ustadzah Ulin Nuha Siti Hajar selaku Ketua Panitia Daurah tersebut.

“Terima kasih kepada adek-adek semua yang turut mensukseskan kegiata daurah ini, kegiatan ini juga kita adakan sebagai wadah bagi mahasiswi dan santri yang ingin mengejar target hafalan lebih dari target wajib,” ucapnya pada penutupan daurah.

Daurah itu resmi ditutup oleh Ketua LPPH Ustadz Masykur Suyuthi pada Kamis, 18 Ramadhan 1443 H (21/04/2022). Penutupan ini dirangkai pula dengan wisuda bagi seluruh peserta daurah.

Selain itu, kegiatan daurah juga bertujuan agar santri-santri terutama mahasiswi yang menetap di kampus punya kegiatan terarah. “Sekaligus sebagai program unggulan di bulan Ramadhan,” ujar Ustadzah Ulin Nuha.

Pada daurah ini, seluruh peserta tidak sebatas menghafal al-Quran, melainkan juga harus mengikuti agenda-agenda yang telah disusun oleh panitia daurah. Mulai dari Ziyadah (penambahan hafalan baru), Murajaah (pengulangan dan penguatan hafalan yang sudah pernah dihafalkan sebelumnya), serta Qiyamullail (shalat tahajjud, tasyji’, dan taushih).

Foto: Penyampaian oleh ustadz Masykur Suyuthi (Ketua LPPH Ummulqura) by Tim Media STIS Hidayatullah

Saat diwawancarai oleh Tim Media STIS Hidayatullah, Ustadzah Ulin Nuha Siti Hajar menyebutkan, kegiatan daurah ini sudah penah diadakan selama empat kali. Mulai dari 2018 sampai 2022, dan sempat terhenti pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini sudah pernah kita laksanakan. Kalau sampai sekarang itu hitungannya harusnya lima kali, karena kita mulai itu semenjak tahun 2018. Tapi qadarullah pada tahun 2020 lalu tertunda karena pandemi corona,” ucapnya.

Di akhir wawancara, ia berharap semoga pada rangkaian acara daurah al-Qur’an itu bisa melahirkan ulama. Yaitu mereka yang tidak hanya menguasai bidang hukum keluarga dan hukum ekonomi syariah, tetapi juga memiliki hafalan al-Qur’an yang muttqin dan memiliki akhlak Qurani.

Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut serta mensukseskan kegiatan daurah al-Qur’an dan matan tuhfatul athfal ini.*

Muthoharoh (Tim Media STIS Hidayatullah)

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp