Mahasiswi STIS Hidayatullah Siap Lebih Giat Berbahasa Arab

STISHID – Ratusan mahasiswi digugah kembali tentang pentingnya mempelajari bahasa Arab. Mereka diingatkan bahwa bahasa bukan sekadar yang penting paham komunikasi atau untuk kepentingan dunia lainnya. Namun bahasa Arab adalah bagian dari ideologi Islam dan merupakan bahasa al-Qur’an dan hadits Nabi.

Demikian disampaikan oleh Pakar pengajaran Bahasa Arab, Dr Abu Aiman al-Qamari, saat berbagi motivasi belajar bahasa Arab di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah, Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Bahasa adalah bagian dari agama. Ia bukan sekadar budaya atau alat komunikasi saja,” ucap syeikh yang sudah malang melintang berdakwah selama puluhan tahun di Asia Tenggara.

Menurut Abu Aiman, bahasa Arab secara khusus adalah syiar untuk mendakwahkan Islam. Ia mutlak dipahami sebelum mempelajari ilmu syariah lainnya. Lebih dari itu, mempelajari bahasa Arab adalah bukti kesungguhan memahami al-Qur’an dan sunnah Nabi.

“Saat ini jejak-jejak fisik Nabi sudah kita tidak dapatkan lagi. Tinggal mengamalkan ajarannya dan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an dan sunnah Nabi,” jelasnya panjang lebar. “Dan itu semua adalah tanda cinta kita kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam,” ujarnya melengkapi.

Melalui sejumlah tayangan video singkat, Doktor Pendidikan tersebut lalu membandingkan dengan geliat masyarakat non Muslim di dalam mempelajari bahasa Arab. Padahal, itu dikatakannya hanya untuk tujuan materi dunia. Bahkan tidak sedikit yang mempelajari bahasa Arab justru untuk merusak agama dan umat Islam.

“Jadi sepantasnya kita semua yang lebih berhak mempelajari bahasa Arab. Sebab itu bukti kecintaan terhadap Nabi dan para Sahabat lainnya. Ini syiar agama dan berpahala insyaAllah,” terangnya kembali.

Terakhir, Abu Aiman mengingatkan untuk sedapat mungkin mempelajari ilmu agama tanpa menggunakan lagi buku-buku terjemah. Itu dianggapnya akan menurunkan kualitas pemahaman terhadap satu persoalan. Sebab bagaimanapun satu bahasa hanya bisa dipahami dengan bahasa yang sama juga.

“Jadi saya harap, pada kesempatan silaturahim berikutnya nanti, tidak perlu lagi ada bahasa terjemah seperti sekarang ini,” tutupnya memberi semangat.

“Alhamdulillah, motivasi seperti ini penting untuk menyadarkan kembali tentang pentingnya berbahasa Arab. InsyaAllah kami siap belajar lebih giat dan lebih semangat nanti,” ucap Khusnul Aliyah, mewakili seluruh mahasiswi.* (Tim Jurnalistik STIS Putri)

Disadur dari Portal Hidayatullah.com

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp