Stishid.ac.id – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan, Dr Abdurrohim, menjadi salah satu peserta Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (MEP) Tahun 2017 yang berlangsung pada bulan Desember 2017 lalu.
Program ini diselenggarakan oleh Australia-Indonesia Institute (AII) yang membuka kesempatan kepada tokoh agama dan akademisi untuk mengikuti program tahunan pertukaran tokoh muda Muslim kedua negara tersebut.
Program MEP 2017 ini sudah digelar sejak tahun 2002 bertujuan membangun hubungan baik antara masyarakat Muslim Australia dan Indonesia. Yaitu dengan meningkatkan pemahaman dan pengertian peranan agama dalam masyarakat di masing-masing negara.
Program ini meliputi kegiatan kunjungan selama dua minggu ke Australia oleh tokoh muda Muslim dari Indonesia dan kunjungan dua minggu ke Indonesia oleh mitra mereka dari Australia.
Program ini berupa kunjungan selama dua minggu ke Australia dimana para tokoh dan aktivis muslim muda antara kedua negara dapat bertukar pikiran akan kehidupan sosial, budaya, serta peranan agama di negara masing-masing.
Selain dalam rangka meningkatkan saling pengertian, kerjasama, dan toleransi antara Australia dan Indonesia, program ini bertujuan untuk membangun persaudaraan antara masyarakat Muslim di Australia dan Indonesia dan meningkatkan kesadaran tentang kemajemukan dan dialog antar agama di Australia dan Indonesia.
Untuk menjadi peserta harus mampu berpartisipasi aktif di dalam diskusi berbahasa Inggris dan sekurang-kurangnya memiliki nilai TOEFL min.450 (IELTS 5.0) diutamakan di atas TOEFL 500 (IELTS 5.5).
Pada kesempatan ini, Abdurrohim bersama dengan dengan rombongan Indonesia dari berbagai latar belakang berkesempatan mengunjungi kota Canberra, Melbourne dan Sydney.
Abdurrohim dan rombongan bersilaturrahim ke Islamic Sciences and Research Academy (ISRA) Sydney, Akademi Islam yang menyelenggarakan pendidikan dari S1 hingga S3. Ia juga bertamu ke Australian National Imam Council dan bertatap muka dentan Grand Mufti Australia, Dr. Ibrahim Shalih.
Selain itu, rombongan ini juga menjelajahi beragam keunikan yang ada di Australia. Mereka juga berjumpa dengan komunitas muslim Australia yang dalam kesempatan tersebut mereka berdialog serta saling bertukar pengalaman.
Bersama Abdurrohim, ada juga perwakilan dari Ponpes tertua di Indonesia, Raudhtuthalibin Babakan Cirebon, yaitu Gus Mu’tashimbillah, Dr. Ahmad Handayani, Cardiologis, yang juga ketua MERC Cabang Medan, Nati Sajidah, dari Komunitas Pencinta Al-Quran Jakarta, dan Jayanti, Volunter Dompet Dhuafa bidang pendidikan. Diantara alumni MEP ada Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dan Ust. Muzakkir Usman, Direktur SIT Lukman al-Hakim Hidayatullah Balikpapan. (dikutip dari hidorid)