Polisi Sahabat Santri


STISHID — Antara dai dan polisi punya hubungan sekaligus kesamaan yang erat di tengah masyarakat. Keduanya sama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Hoidayatullah Balikpapan, ustadz H. Zainuddin Musaddad dalam acara Silaturahim Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kota Balikpapan di Pondok Pesantren Hidayatullah, Balikpapan (Kamis/04/02/2016).

Menurut Zainuddin, tugas utama seorang dai adalah membina masyarakat dan mengajarkan kepada mereka adab dan akhlak yang baik.

Sedang polisi bagi masyarakat adalah aparat pemerintah yang ditugasi menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.

“Bisa dikatakan tidak ada masalah antara kepolisian dengan dai atau pesantren,” ucap Zainuddin tersenyum.

Dikatakan Zainuddin, hubungan itu hendaknya senantiasa terjaga sebab ia sudah menjadi satu kesatuan kuat dalam menjaga keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“(Jadi) polisi itu adalah sahabat dai dan santri dan dai serta santri adalah sahabat polisi,” ujar Zainuddin tersenyum kembali.

Dalam acara yang diadakan di Aula Serba Guna Pesantren Hidayatullah tersebut, Kapolresta Balikpapan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Jeffri Dian Juniarta, SH, SIK juga mengingatkan akan ancaman terorisme yang berkembang saat ini.

Jeffri mengimbau agar masyarakat berhati-hati jika menerima berita, terutama yang bersumber dari internet atau dunia maya.

Menurut Jeffri, aksi terorisme yang terjadi biasanya melalui hubungan dan informasi yang diambil melalui dunia maya.

“Para santri harus pintar dan selektif dalam memilah berita di internet. Bisa jadi itu hanya hoax (kebohongan) dan karangan saja,” ucap Jeffri menerangkan.

Acara silaturahim yang diikuti oleh 300 orang santri dan warga pesantren tersebut berlangsung hingga siang hari.

Hadir dalam acara yang sama para mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah dan beberapa dosen pengajar STIS.

Selain silaturahim dan kerjasama, diharapkan melalui acara tersebut para santri kian memahami tentang wawasan kebangsaan dan  kewarganegaraan Indonesia.

“Semoga acara ini bisa menambah bekal para mahasiswa yang nantinya terjun berdakwah ke masyarakat,” ucap ustadz Abdurrahim, Ketua STIS Hidayatullah. “Utamanya masalah wawasan kebangsaan itu sebagai hal penting dalam berinteraksi di masyarakat dan aparat pemerintah,” imbuh Abdurraahim kembali.

Diketahui, selama ini Pesantren Hidayatullah menjalin hubungan baik dengan berbagai aparat pemerintah. Mulai dari pemerintah propinsi, pemerintah kota, hingga kepada aparat kepolisian dan TNI.

“Komitmen kami untuk menjadi mitra yang baik dengan aparat negara dalam membangun kemajuan bangsa ke depan,” pungkas Zainuddin menutup */Ibnu Sahl / STISHID

Berita ini juga dapat dibaca melalui Android. Segera Update aplikasi STISHID untuk Android . Install/Update Aplikasi STISHID Android Anda Sekarang !

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp