Mengecor Lagi, Pembangunan Masjid Ar-Riyadh Dikebut

STISHID — “Mohon do’a jamaah sekalian agar proses pengecoran masjid bisa berjalan sesuai rencana dan sukses” kata seorang pengurus Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan.

Serentak jamaah masjid yang berjumlah 600-an mengaminkan. Rabu, pagi ba’da subuh di Masjid Ar-Riyadh. Perlu diketahui, bahwa Rabu (29/04) kemarin, Panitia Pembangunan Masjid Agung ar-Riyadh Balikpapan mengadakan pengecoran lantai dua Masjid. Pengecoran berlangsung hingga pukul pukul 08.30 keesokan harinya.

“Luar biasa”.  kata itu yang sangat pas menggambarkan kegigihan para tukang dan tim panitia pembangunan yang bekerja hampir 24 jam. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan pada mereka dan para jamaah masjid yang sudah menyumbangkan harta yang dimiliki untuk kesuksesan pengecoran.

Proses pengecoran juga melibatkan puluhan santri pilihan, dari MTs dan MA Raadhiyatan Mardhiyyah Putra.Tak ketinggalan seluruh mahasiswa STIS Hidayatullah Balikpapan.

Terasa indah karena semua orang ingin mengambil bagian dalam kesuksesan pembangunan masjid. Salah satu motivasi para santri dalam pengecoran ini adalah “membangun masjid sama halnya kita membangun rumah di Surga. Karena begitulah sabda Nabi  melalui Hadits”, ujar Arbain, salah seorang santri.

Pembangunan Masjid memang sengaja dikebut. Sebab sesuai rencana, masjid yang berukuran 40×80 ini akan digunakan untuk acara Munas IV Hidayatullah yang akan digelar pada tanggal bulan Muharram 1437H bertepatan bulan November 2015.

Ini merupakan hajatan akbar Ormas (dulu pesantren) Hidayatullah yang diadakan setiap lima tahun. Tujuannya untuk melakukan penguatan kepemimpinan dan penajaman garis komando organisasi. Oleh karena itu pengecoran semalam sangat berart, bukan hanya jamaah masjid tapi juga kepentingan seluruh warga Hidayatullah se-Indonesia.

Selain itu Masjid Ar-Riyadh bukan sekedar masjid pada umumya. Shalat wajib lima waktu di masjid ini dihadiri jamaah sebanyak 600an. Jumlah itu hampir sama disetiap waktu shalat. Jujur, saya belum pernah menemukan shalat wajib dilakukan berjamaah selama lima waktu dengan jumlah yang sama, termasuk di masjid-masjid pondok pesantren sekalipun.

Selain masyarakat umum, warga pesantren Hidayatullah dan para santri adalah jamaah militan masjid ini. */Arfan AU, Jama’ah Masjid ar-Riyadh

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp