Kebiasaan dan Akhir Kehidupan

ADA SEBUAH kisah dari seorang polisi penjaga jalan tol. Suatu sore ada, polisi tersebut mendapatkan laporan ada kecelakaan di ruas jalan dekat jembatan. Dengan waktu singkat dia menuju lokasi kecelakaan, ternyata sudah banyak orang menolongnya tapi entah pelaku atau kurban kecelakaan masih tercepet di sela-sela mobilnya. Dia berusaha untuk menolongnya dengan mengeluarkan dari jepitan mobil. Resiko tugas dengan banyak darah dan sambil menahan rasa kasihan mendengar rintihan orang tersebut.

Akhirnya orang tersebut bisa dikeluarkan dan dibaringkan di pinggir jalan sambil menunggu mobil ambulance. Namun ada hal yang aneh dari orang yang sudah sakaratul maut tersebut, menurut kesaksian polisi tersebut dia malah ada suara menyanyi dari mulutnya yaitu lagu-lagu yang lagi ngetren saat itu. Polisi tersebut mencoba untuk menyadarkan agar membaca kalimat-kalimat dzikir kepada Allah, tidak mampu menuntunnya sampai akhirnya meninggal dunia sebelum ambulance datang.

Polisi tersebut mencoba untuk mencari tahu dengan bertanya keluarga dan teman-temannya mengenai latar belakang dan pekerjaannya. Ternyata menurut pengakuaan meeka bahwa pria yang meninggal tersebut adalah pelajar yang hobby dengan musik dan menyanyi. Di manapun ada konser penyanyi idolanya maka dia berusaha untuk menghadirinya, termasuk perjalanan yang telah merenggut nyawanya.

Kemudian beberapa hari berikutnya, polisi tersebut kembali mendapatkan jadwal untuk piket di jalan tol dan terjadi kecelakaan lagi. Dengan semangat panggilan tugas, dia langsung menuju lokasi kejadian. Ternyata seorang pemuda lagi tergeletak di pinggir jalan setelah mendapatkan pertolongan dari pengendara jalan yang lain.

Namun keadaannya sudah sakaratul maut dan anehnya wajahnya terlihat bersinar, tidak berbau anyir darah meskipun banyak darah di tubuhnya. Lebih menakjubkan lagi dari mulutnya terdengar suara bacaan al-Qur’an meskipun sangat lirih. Kemudian akhirnya dia meninggal di tempat tersebut.

Polisi tersebut juga berusaha mencari tahu siapa gerangan pemuda yang meninggal tersebut. Setelah mencari dan bertemu dengan saudara dan teman-temannya, maka ada informasi bahwa dia adalah pemuda yang memang rajin mengaji dan menjaga shalat lima waktunya di masjid. Perjalanan untuk menjenguk orang tuanya sebagai baktinya namun sebelum tiba di tempatnya, Allah sudah memanggilnya.

Dengan dua kecelakaan tersebut, polisi tersebut termenung dan berfikir. Betapa kematian adalah misteri yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan menimpa siapa saja yang Allah kehendaki. Kemudian yang membuat polisi tersebut cemas dan tersadar adalah perbedaan yang mencolok antara orang yang memiliki kebiasaan baik dan buruk.

Sehingga setelah dua kejadian tersebut, polisi tersebut menjadi lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan dengan meningkatkan ibadah kepada Allah dengan lebih baik. Ada rasa khawatir juga dengan nasib pemuda penggemar musik dan ada kerinduan untuk mengakhiri kehidupan ini seperti pemuda sholeh yang rajin mengaji.

Bagaimana dengan kebiasaan kita? .*/Abdul Ghofar Hadi, S.Sos.I, M.S.I,

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp