Mahasiswa STIS Hidayatullah Ikut Muswil I Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia Wilayah Kalimantan

Foto: Aji Prasetyo (Mahasiswa STIS Hidayatullah)

stishid.ac.id- Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia Wilayah Kalimantan mengadakan Musyawarah Wilayah. Ini adalah Musyawarah Wilayah yang pertama di Kalimantan sejak Koordinator Wilayah Luar Pulau Jawa dimekarkan menjadi Koordinator Wilayah per-pulau pada hasil Muktamar IV Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia di Jombang, Jawa Timur (27-30/05/2021).

Musyawarah Wilayah I Halaqoh BEM Pesantren se-Kalimantan dilaksanakan pada Jumat (25-27/02/2022) di Hotel Benakutai, Kota Balikpapan. Seperti halnya Musyawarah Wilayah Halaqah BEM Pesantren yang lainnya. Musyawarah Wilayah Halaqoh BEM Pesantren se-Kalimantan adalah Musyawarah berkenaan dengan penyusunan serta pengukuhan struktur di tingkat Wilayah.

Acara tersebut dihadiri lebih dari 100 Mahasiswa Pesantren Seluruh Kalimantan. 10 diantaranya adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah Balikpapan yang mengikuti acara Pembukaan serta 4 Mahasiswa STIS Hidayatullah Balikpapan yang mengikuti rangkaian acara MUSWIL I hingga selesai.

Turut hadir Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor sekaligus membuka secara resmi Muswil I Halaqoh BEM Pesantren se-Kalimantan.

Dalam rangkaian acara Musyawarah dilaksanakan juga Dialog Publik yang bertajuk “Rencana Perpindahan Ibu Kota Negara dan Implikasi Mahasantri untuk Menciptakan Indonesia Equality, Religi, Development TecHnology”. Hadir sebagai narasumber mantan Rektor UI, Prof. Gumilar Sumamtri. Ia menilai rencana perpindahan Ibu Kota dari Jakarta Ke Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur merupakan kebijakan yang tepat.

“Selama ini kebijakan pembangunan masih terpusat pada Pulau Jawa saja (Jawa Centris),” kata Gumelar dalam acara Diskusi Publik, Jumat (25/02/2022).

Melalui pemimdahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, narasumber yang juga seorang Sosiolog Perkotaan dan Pedesaan UI berharap pembangunan di Indonesia menjadi merata, dan manfaat pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk juga Kalimantan, terkhusus masyarakat Kalimantan Timur.

Di akhir acara Musyawarah Wilayah, para peserta Musyawarah Wilayah Halaqoh BEM Pesantren se-Kalimantan mendeklarasikan dukungan pemindahan dan pembangunan Ibu kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur.

“Kami Halaqoh BEM Pesantren se-Kalimantan mendukung pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur,” dalam penutupan acara Musyawarah Wilayah I Halaqoh BEM Pesantren se-Kalimantan.* (Kiriman Aji Prasetyo/Pengurus Pusat Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia/Mahasiswa Semester 8 STIS Hidayatullah Balikpapan)

Share