Satu Lagi Kader Terbaik Hidayatullah Mangkat

Stishid.ac.id Jamaah Hidayatullah kembali berduka, hari ini Sabtu, 26 September 2014, salah satu kader terbaiknya dipanggil oleh Allah swt. Ustadz Hasyim Sapri, suami dari ibu Sukenah. Tugas terakhir beliau menjadi imam di masjid Perumahan Bukit Damai Indah Balikpapan.

Kepergian beliau menurut kaca mata manusia sangat mendadak. Tidak pernah terdengar sakitnya dan beliau memang dikenal tidak pernah mengeluhkan sakitnya. Meskipun sebenarnya kata istrinya, sudah beberapa hari ini sering sesak nafas, sudah periksa ke dokter dan sudah merasa baik-baik saja.
Tadi pagi shalat Shubuh masih menjadi imam dan setelah itu pergi ke tetangga untuk membantu pekerjaan sedikit yang hendak diselesaikan. Kemudian pulang istirahat, duduk-duduk, diambilkan minum oleh istrinya. Belum sempat diminum tersa sesak nafasnya, akhirnya terjatuh dan terbentur kepalanya dengan dinding rumah. Kemudian langsung tertelungkup dan langsung di bawa ke rumah sakit. Sebenarnya masih sempat dibuatkan pertolongan pernafasan tapi Allah berkehendak lain.
Kata salah satu jamaah masjid di BDI, „

Sebenarnya yang sakit itu makmumnya yang sudah tua-tua, imamnya sehat-sehat saja, koq pak Imam yang dipanggil duluan.“ Katanya heran dan itulah rahasia Allah. Banyak orang sakit berbulan-bulan dan sepertinya sudah dekat kematian, sudah disiapkan semua perangkat kematian tapi tidak juga mati-mati. Sementara yang sehat dan tidak pernah tiba-tiba terjatuh dan meninggal dunia. Wallahu a’lam.

Perlu diketahui bahwa, ini adalah kader ketiga Hidayatullah yang meninggal secara mendadak tanpa didahului dengan sakit. Sebelumnya ada bapak Nurdin yang pagi-pagi juga masih menjalankan amanahnya membersihkan masjid, sempat ke pasar. Kemudian terjatuh dan meninggal dunia. Kedua ustadz Aziz Muslim, yang meninggal saat di atas podium sebuah masjid untuk memberikan taushiah, tiba-tiba datang serangan sesak nafas dan jantung, akhirnya meninggal dunia juga.

Ustadz Hasyim Sapri adalah ustadz sekaligus ahli pertukangan terutama bidang kayu. Karya bangunannya sudah banyak berdiri di mana-mana. Menjalankan amanah dakwah, pernah di Irian dan Tarakan. Beliau dikarunia 8 putra putri yang senantiasa setia dan taat kepada orang tuanya.
Ustadz Zainuddin Musaddad dalam takziyahnya menyampaikan,“Bahwa kita berduka sekaligus bahagia, berduka telah kehilangan saudara terbaik kita tapi juga berbahagia bahwa Insyaallah beliau dipanggil oleh Allah dalam kondisi khusnul khotimah, semoga semua amal kebaikannya diterima Allah dan mendapatkan tempat yang mulia, segala dosa kesalahan diampuni oleh Allah dan keluarga,anak, istri, saudara-saudaranya diberikan kesabaran dan hikmah yang besar“. */Abu Yasin

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp