Ngopi Bareng Mahasiswa, Ustadz Sujaib Ceritakan “Kisah Ajaib”

stishid.ac.id- Acara Ngopi Bareng Mahasiswa STIS Hidayatullah pada Sabtu (21/01/2023) malam sangat spesial. Bagaimana tidak, kali ini yang memberikan spirit kelembagaan adalah Bendahara Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Ummulqura Ustadz Sujaib Saud.

Diskusi bareng ini dilaksanakan pada malam Ahad di Depan Pendopo Darul Arqom STIS Hidayatullah, Gunung Tembak, Teritip Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ustadz Sujaib yang telah puluhan tahun menjadi bendahara bercerita terkait pengalamannya selama diamanahkan menjadi Bendahara YPPH.

Ia menuturkan, pengelolaan keuangan memang tidak mudah. Di situ diamanahkan tanggung jawab memberikan kesejahteraan bagi para warga dan santri.

Selain itu berbagai pembangunan di Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak juga tidak lepas dari tanggung jawab Bendahara.

Hal itu dirasakan oleh Ustadz Sujaib Saud. Ia mengaku menjadi bendahara di Hidayatullah secara umum memang tak mudah. Apalagi kalau mau menjalankan program tapi belum ada uangnya.

Oleh karena itu, Ustadz Sujaib harus memutar otak. Ia mencari jurus-jurus untuk mendatangkan uang dari para dermawan yang ada di muka bumi.

“Kita di sini dengan kekuatan silaturahim, makanya Masjid (Ar-Riyadh) kita ini belum jadi-jadi supaya apa? Ini menyuruh kita untuk banyak-banyak silaturahim,” ucap Ustadz Sujaib.

“Saya harus begitu. Kalau ndak, habis kita. Kita ini banyak yang mau dipikirkan, mengenai masjid, pembangunan, belum lagi penggajian guru-guru dan dosen,” tambahnya.

Ada suatu kejadian yang menurutnya ajaib.

“Pernah ada orang yang selalu mengirim uang ke pondok kita itu setiap bulannya Rp 25 juta,” tuturnya.

“Dari 2019 sampai saat ini beliau kirim terus uang. Saya penasaran sampai sekarang siapa itu,” sambungnya.

Rasa penasaran itu kian hari kian menjadi. Segala upaya ia lakukan untuk mencari tahu siapa penyumbang tanpa identitas itu.

“Saya pernah tanya ke bank, ternyata orang bank juga bilang ndak tahu siapa karena dia ngirim pakai pindah buku gitu.

Padahal saya mau ucapkan terima kasih ke beliau. Nah itu, penasaran saya. Beliau dari Jakarta, nah itu ndak mungkin kita datangi ke sana. Kita ndak tahu utara, timur, selatan, baratnya (Jakarta),” tuturnya.*
(MUAS/MCU/Media STIS Hidayatullah)

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp