STISHID — Penetapan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Hidayatullah pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-IV hari Senin (09/11/2015) beberapa waktu silam menjadi salah satu tahapan sejarah baru perjalanan Hidayatullah.
Pada hari tersebut, Nashirul Haq dimaklumat menjadi Ketua Umum Hidayatullah untuk periode 2015-2020 menggantikan DR. Abdul Mannan.
Secara khusus, terpilihnya pria yang akrab disapa Nashirul tersebut menjadi kebanggan tersendiri bagi keluarga besar STIS Hidayatullah Balikpapan. Sebab, salah satu dosen seniornya tersebut kini mendapatkan amanah yang lebih besar lagi untuk melayani masyarakat Indonesia.
Perasaan bangga tersebut sebagaimana disampaikan oleh Ketua STIS Hidayatullah, Abdurrohim.
“Kami (keluarga besar STIS Hidayatullah) mengucapkan selamat atas terpilihnya Nashirul Haq sebagai Ketua Umum Hidayatullah yang baru. Semoga beliau dapat menjalankan amanah besarnya ini dengan baik”. Demikian ucap Abdurrohim melalui pesan suara.
Founding Father STIS Hidayatullah
Masih eksisnya STIS Hidayatullah dalam melahirkan kader intelektual Sarjana Hukum Islam hingga saat ini tak lepas dari peran seorang Nashirul Haq. Tak banyak yang tahu, bahwa ialah yang mengawali (founding father) keberadaan STIS Hidayatullah sekaligus tercatat sebagai Ketua STIS pertama.
Embrio awal berdirinya STIS Hidayatullah bermula pada tahun 2002. Ketika amanat Pimpinan Umum Hidayatullah, ustadz Abdurrahman Muhammad berdasarkan hasil musyawarah menunjuk Nashirul Haq untuk mendirikan perguruan tinggi berbasis kader.
Salah satu cita-cita Hidayatullah untuk mendirikan perguruan tinggi berbasis pengkaderan dalam rangka melanjutkan dan mengembangkan keberadaan Pesantren Hidayatullah yang telah menyebar ke seluruh Nusantara.
Rumitnya urusan administrasi dalam mendirikan perguruan tinggi lain, di tambah dengan kesulitan-kesulitan yang lain telah dilalui oleh Nashirul Haq dan beberapa sahabat perjuangannya demi terwujudnya perguruan tinggi yang kini bernama STIS Hidayatullah.
Selang beberapa tahun, akhirnya telah dirintis embrio perguruan tinggi di kampus pusat Gunung Tembak dengan beberapa kali mengalami perubahan dan pergantian nama, yaitu: UNHID (Universitas Hidayatullah), STIKHID (Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Hidayatullah), STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Hidayatullah. [Baca : Sejarah Singkat STIS Hidayatullah]
Kesemuanya di atas hanya merupakan Ma’had ‘Aly atau pesantren tinggi sebagai jenjang lanjutan setelah Madrasah Aliyah. Sebab, meskipun telah melahirkan puluhan alumni yang telah diterjunkan keseluruh nusantara, keberadaan STAI Hidayatullah belum diakui Negara.
Pada tahun 2004, melalui SK Dirjen Bagais Depag RI No. DJ. II/08/2004 dan SK Dirjen Bagais Depag RI No. DJ. I/201/2008 tentang Perpanjangan Izin, Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan resmi membuka perguruan tinggi formal dengan nama Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah.
Tak cukup sampai disitu, STIS Hidayatullah saat ini sudah Terakreditasi oleh BAN-PT dengan No SK : 020/BAN-PT/Ak-XIII/S1/X/2010.
Berdekatan dengan itu, Nashirul Haq kemudian diangkat menjadi Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan. dan Posisi Ketua STIS Hidayatullah kemudian dilanjutkan oleh Nasypi Arsyad.
Meskipun Nashirul telah melalang buana mengemban berbagai amanah publik dan organisasi level nasiona, dirinya mengakui bahwa mengajar adalah pekerjaan utamanya.
“Pekerjaan sebagai dosen STIS Hidayatullah merupakan pekerjaan yang tidak akan saya tinggalkan, sebab yang namanya mengajar dan belajar itu batasnya hingga akhir hayat,” ujar Nashirul dalam suatu forum di Balikpapan.
Sejak awal berdirinya STIS Hidayatullah yang dirintisnya hingga saat ini, Nashirul masih tetap menjadi dosen tetap. Mata Kuliah Fikih Siyasah menjadi pelajaran yang diampunya sekarang. */ Ibnu Sahl / STIS Hidayatullah
Berita ini juga dapat dibaca melalui Android. Segera Update aplikasi STISHID untuk Android . Install/Update Aplikasi STISHID Android Anda Sekarang !