STISHID — Pengurus Wilayah Syabab / PemudaHidayatullah Kalimantan Timur menggelar kegiatan seminar dan sosialisasi mewaspadai terorisme bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan perpanjangan tangan dari Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT), Sabtu (11/04/2015)
Acara yang bertajuk Optimalisasi Peran FKPT di Daerah melalui Tinjauan Agama, Pendidikan dan Dakwah Islamiyah bertempat di Aula Pesantren Hidayatullah Karang Bugis Balikpapan, ini dihadiri oleh 73 peserta dari mahasiswa, anggota pengurus Syabab Hidayatullah, santri Kuliah Dai Mandiri (KDM) serta kalangan pemuda dari berbagai pesantren di Kota Balikpapan.
Hadir sebagai pembicara Ketua FKPT Kaltim Dr. M. Hasyim Mi’radje, Kepala Badan Intelijen Negara Provinsi Kaltim Letkol Inf Mat Jayus, S.Sos, Ketua FKPT Kaltim Bidang Keagamaan Al-Habib Muhammad bin Muchtar Alhabsy, Ketua Umum PP Syabab Hidayatullah H. Naspi Arsyad, LC serta didampingi Hj. Nur Andriani Mahmud dari FKPT Kaltim.
Dalam pemaparannya Ketua FKPT menjelaskan tentang nasionalisme dan bagaimana menjaga kerukunan antar suku, agama dan kelompok di NKRI, sebagaimana Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta para pahlawan nusantara telah memperjuangkan bangsa ini dengan pengorbanannya.
“Sehingga hal-hal yang dapat menodai kesatuan bangsa sedini mungkin untuk dihindarkan,” kata Hasyim Mi’radje.
Dia juga menjelaskan upaya-upaya disintegrasi bangsa melalui faham-faham yang dianggap dapat mengakibatkan tindakan tororisme lebih disebabkan oleh kesenjangan sosial, keadilan yang tidak merata serta intervensi bangsa asing.
Hasyim menjelaskan, para pelaku terorisme yang selama ini beraksi lebih didominasi oleh para pemuda bangsa ini. Oleh karenanya, Hasyim berpesan agar generasi muda lebih selektif dalam berinteraksi dengan menjadikan agama sebagai solusi.
Terkait dengan media yang dianggap bertanggungjawab terhadap penyebaran faham radikal, dalam penayangan materi slidenya Hasyim tidak mencantumkan hidayatullah.com sebagai situs yang berpaham radikal.
Di kesempatan yang sama, Ketua BINDA Kaltim Letkol Inf Mat Jayus menjelaskan dari beberapa kasus yang melibatkan warga negara Indonesia yang belakangan ini marak bergabung ke ISIS, beliau menjelaskan bahwa mereka berangkat ke negara-negara yang diduki oleh ISIS lebih dilatari oleh kesenjangan sosial dan karena iming-iming uang yang dijanjikan.
“Adapula yang diiming-imingi dengan umroh gratis, dan lain-lain,” kata Mat Jayus.
Sebagai upaya pencegahan, Mat Jayus mengajak kepada generasi muda agar menjauhi kemungkaran yang dapat menimbulkan anarkisme serta menumbuhkan jiwa nasionalisme yang telah diwariskan oleh pendahulu bangsa yang telah meletakkan dasar-dasar bernegara yaitu Pancasila sebagai falsafah bangsa.
Sementara itu, Ketua Umum PP Syabab Hidayatullah Naspi Arsyad mengatakan dalam sebuah kutipan pendiri Hidayatullah Ustadz Abdullah Said beliau mengatakan:
“Jika Indonesia diisi oleh dai-dai Hidayatullah ditingkat RT, RW hingga Propinsi, maka negara ini akan aman. Karena di situ Islam diperagakan dengan baik”.
Naspi menggambarkan, bahwa terorisme di negeri ini seperti titik kebakaran hutan di musim kemarau, yang terbawa oleh angin dan sulutan api. Pemahaman tentang kebangsaan yang baik, jelas Naspi, merupakan upaya dalam menjaga keutuhan NKRI. Serta dengan pemahaman terhadap agama secara utuh, maka kita terhindar dari upaya yang menyesatkan.
Pernyataan Naspi juga dikuatkan oleh anggota FKPT Kaltim, Habib Mukhtar al-Habsy yang mengatakan bahwa pentingnya saling mengenal dan memahami karakter masing-masing bangsa, karena hal terbut dapat meminimalisir terjadinya tindakan kekerasan yang berujung pada tindakan terorisme.
Habib Mukhtar menggambarkan peperangan yang terjadi di dunia saat ini merupakan bentuk dari kesalahfahaman dalam mengenal prilaku, serta didominasi oleh nafsu duniawi.
Dalam kesimpulannya, sang moderator Farid Ma’ruf, yang juga Sekjend Syabab Hidayatullah periode 2011-2014, mengatakan terorisme adalah bentuk dari dominasi nafsu yang tidak berlandaskan pada wahyu Allah dan lebih mementingkan kepentingan golongan serta merendahkan orang lain. */(hidorid.com)